Sakura, inilah bunga khas yang menjadi
ikon negeri matahari terbit, Jepang. Mekarnya bunga Sakura menjadi
tanda hadirnya musim semi. Nah, sahabat wisata muslim Jepang, hadirnya
musim semi merupakan kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Jepang
setelah menjalani kehidupan yang berat dalam musim dingin. Untuk itu,
masyarakat Jepang punya cara tersendiri untuk merayakan datangnya musim
semi, yaitu dengan mengadakan acara Hanami!
Awal kisah perayaan Hanami
Hanami berasal dari hana wo miru yang berarti melihat bunga atau ohanami. Inilah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Selain itu, hanami juga bisa diartikan sebagai piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.
Hanami berasal dari hana wo miru yang berarti melihat bunga atau ohanami. Inilah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Selain itu, hanami juga bisa diartikan sebagai piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.
Nah, pada saat perayaan hanami, rombongan demi rombongan berpiknik
menggelar tikar dan duduk-duduk di bawah pepohonan sakura untuk
bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang. Tak ubahnya
seperti pesta kebun. Ada kelompok keluarga, kelompok perusahaan,
organisasi, sekolah, dan sebagainya.
Berbicara tentang sejarah Hanami,
kebiasaan perayaan ini dipengaruhi oleh tradisi raja-raja Cina yang
gemar menanam pohon plum di sekitar istana mereka. Di Jepang, para
bangsawan pun mulai menikmati bunga Ume (plum). Pada abad ke-8 atau
awal periode Heian, obyek bunga yang dinikmati bergeser mulai bergeser,
dari bunga plum ke bunga sakura.
Dikisahkan pula bahwa RajaSaga di era Jepang dahulu gemar menyelenggarakan pesta hanami di taman Shinsenen di Kyoto. Para bangsawan pun menikmati hanami di berbagai istana mereka, dan para petanimasa itu melakukannya dengan mendaki gunung terdekat di awal musim semi untukmenikmati bunga sakura yang tumbuh disana sambil `tidak lupa membawa bekal untuk makan siang. Hingga kini hanami menjadi kebiasaan yang mengakar di seluruh masyarakat Jepang dan telah diterima sebagai salah satu kekhasan bangsanya.
Cara masyarakat Jepang ber-Hanami
Pada saat perayaan hanami, semua orang berkumpul di bawah rindangnya pohon sakura untuk makan dan minum bersama sambil bernyanyi dan menari sepanjang malam. Umumnya mereka membawa makanan yang dipersiapkan sendiri dari rumah (bento). Namun ada juga yang membeli dari penjual makanan di tempat acara hanami berlangsung.
Oleh karena di kebun, para pengunjung
banyak menggelar tikar di sepanjang jalan di bawah pohon sakura. Di sana
mereka makan dan minum bersama. Tak jarang sampah yang dihasilkan
sangat banyak dan menggunung.
Dalam perayaan hanami saat ini, terjadi sedikit pergeseran. Jika orang-orang tua menari-nari dengan gaya tradisionalnya, ada kalangan muda yang berjingkrak-jingkrak dengan musik kerasnya. Suasana pun menjadi hingar-bingar.
Satu hal lagi yang tak bisa dielakkan yaitu kebiasaan meminum sake, bahkan sampai mabuk. Jika sudah begini, tak jarang terjadi keirbutan karena mabuk dan salah pengertian. Nah, jika sahabat wisata muslim Jepang ingin menikmati hanami, bisa memilih tempat yang dirasa tepat dan nyaman dari gangguan-gangguan tersebut.
Hanami dan loyalitas tradisi
Perayaan Hanami berupa acara perayaan untuk melihat bunga sakura, bunga khas yang menjadi ikon negeri Matahari Terbit ini. Perayaan hanami merupakan satu dari beberapa perayaan tahunan di negara Jepang yang diselenggarakan pada musim semi, tepatnya pada bulan April.
Adanya tradisi ini memang cukup
menarik perhatian. Di negara maju seperti Jepang, terdapat perayaan
untuk menyambut mekarnya bunga sakura. Memang, bisa jadi bukan bunga
sakura itu sendiri yang menjadi poin penekanan perayaan ini, melainkan
datangnya musim semi yang hangat dan bersahabat untuk melaksanakan
segala aktivitas. Hanya saja, musim semi di Jepang memang identik dengan
muncul dan mekarnya bunga sakura. Nah, suasana seperti ini yang
kelihatannya tidak terlihat menonjol di daerah tropis Indonesia.
Perayaan semacam ini mungkin tidak bisa kita jumpai di negara-negara lain, yang menakjubkan adalah masyarakat Jepang tetap melestarikan budaya hanami, meskipun di era modern ini banyak pilihan tempat untuk bersantai bersama keluarga, misalnya dengan pergi ke tempat karaoke.
Pada saat-saat mekarnya bunga sakura, masyarakat Jepang tetap memilih berkumpul dan bersantai bersama keluarga di bawah pohon sakura sambil menikmati keindahan bunga sakura. Kemajuan teknologi tidak lantas menggeser tradisi sederhana ini. Mereka lebih memilih untuk berkumpul bersama bersama keluarga dan sahabat dibandingkan kongkow-kongkow di tempat karaoke.
Konon, bunga sakura hanya mekar selama
tujuh sampai sepuluh hari. Singkatnya masa ini memang tidak dilewatkan
begitu saja oleh masyarakat jepang.
Secara umum, bunga sakura akan mulai bermekaran secara bertahap. Mekarnya bunga dimulai dari daerah selatan yang berudara lebih hangat, yaitu di pulau Okinawa. Selanjutnya, mekarnya bunga sakura akan merambat ke bagian utara yang berakhir di Hokkaido.
Lokasi perayaan Hanami
Oleh karena hanami hanya satu kali setahun diselenggarakan, rasanya memang sayang untuk dilewatkan. Lalu, tempat mana saja yang biasa digunakan untuk merayakan hanami?
Jawabnya adalah Osaka Castle. Osaka Castle terletak di kota Osaka. Tempat ini termasuk salah satu tempat favorit untuk ber-hanami. Puri ini dikelilingi taman yang penuh dengan pohon cherry, plum, dan sakura yang berbunga indah saat musim semi.
Tak hanya di Osaka, tempat lain yang bisa digunakan untuk melihat bunga sakura beramai-ramai adalah sebagai berikut.
Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Inogashira (kota Musashino), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku).
Prefektur Gifu: Kamagatani (kota Ikeda), Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara).
Prefektur Hyogo: Taman Akashi (kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya), Taman Istana Himeji (kota Himeji).
Prefektur Nara: Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama), Taman Nara (kota Nara).
Prefektur Osaka: The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo ’70 (kota Suita), Taman Istana Osaka (Osaka).
Demikian sekilas cerita tentang Hanami, Tradisi Jepang Sambut Mekarnya Bunga Sakura.
0 komentar:
Posting Komentar