Minggu, 24 November 2013

Pirates of the Caribbean


Pirates of the Caribbean:

The Curse of the Black Pearl

Sekitar satu dasawarsa sebelum cerita Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, Jack dan kru-nya mencari sebuah peti yang melegenda, Peti Cortez (Chest of Cortez) yang konon penuh terisi emas peninggalan Aztec. Tangan kanan Jack, Hector Barbossa, meyakinkan Jack untuk memberitahu letak peti tersebut. Namun malang, setelah diberitahu letak peti tersebut, para kru yang dipimpin oleh Barbossa memberontak dan membuang Jack di sebuah pulau yang kecil dan terpencil dan memberikan Jack sebuah pistol yang berisi satu peluru, yang dapat digunakan Jack untuk bunuh diri seandainya ia tak kuat menahan lapar. Beruntung, Jack bertemu dengan para penyelundup yang menyimpan rum mereka di sana sehingga ia bisa pergi dari pulau itu. Dengan niat balas dendam, Sparrow menyimpan peluru di pistolnya untuk membunuh Barbossa.
Kira-kira sepuluh tahun kemudian, Sparrow datang ke Port Royal untuk mencuri kapal. Namun ia ditangkap dengan alasan dia adalah seorang bajak laut. Malamnya, Black Pearl menyerang Port Royal, mencari medali emas Aztec. Selama penyerangan, Jack bertemu dengan dua bekas kru kapalnya dan mengetahui bahwa mereka telah dikutuk. Keesokan harinya, Will Turner, seorang pandaibesi yang sempat menyerang Jack, meminta pertolongan Jack untuk menyelamatkan Elizabeth yang diculik oleh Barbossa. Barbossa menculik Elizabeth karena yakin darahnya mampu menghilangkan kutukan. Jack baru menyetujui permintaan Will ketika ia menyadari bahwa sebenarnya darah Will merupakan bagian penting yang dapat menghilangkan kutukan dan dapat ia manfaatkan untuk mendapatkan kembali Black Pearl. Will kemudian membebaskan Jack, dan keduanya mencuri kapal angkatan laut kerajaan, Interceptor.
Setelah mereka berhasil merekut kru di Tortuga, mereka berlayar menuju Isla de Muerta, tempat dimana awak Black Pearl dapat membebaskan kutukan mereka. Setibanya di sana, secara sembunyi-sembunyi Will dan Jack masuk ke gua dimana ritual pembebasan kutukan sedang dilaksanakan, tetapi Will, yang menyangka Jack akan mengkhianatinya, memukul Jack sampai pingsan. Dia kemudian menyelamatkan Elizabeth, lalu keduanya naik ke kapal, tetapi Black Pearl berhasil mengejar mereka dan memulai pertempuran. Setelah pertempuran berakhir, Interceptor tenggelam dan awaknya ditangkap. Setelah mengetahui identitas asli Will, Barbossa kembali membuang Jack dan Swann di pulau kecil yang dulu pernah "disinggahi" Jack. Tetapi malang bagi Jack, Elizabeth membakar semua rum kesenangannya untuk membuat api yang besar agar Komodor Norrington dapat melihatnya. Setelah diselamatkan Norrington Elizabeth berjanji akan menerima lamaran Norrington yang ingin menikahi dirinya untuk membujuk Norrington agar menyerang Isla de Muerta dan menyelamatkan Will
Sesampainya di sana, Sparrow masuk ke dalam gua dan menghentikan ritual pengorbanan. Dia menginformasikan bahwa angkatan laut datang untuk menyerang dan menawarkan untuk membentuk aliansi. ketika Barbossa setuju dan memerintahkan kru-nya untuk keluar menyerang angkatan laut, Jack menyerangnya. Mendekati akhir pertarungan, Barbossa berhasil menusuk Jack dengan pedangnya dan percaya bahwa Jack akan mati. Tapi ternyata Jack telah mempersiapkannya, ia dengan sengaja mengambil sebuah medali dari peti sehingga dirinya dikutuk menjadi tengkorak yang tidak bisa mati (immortal skeleton). Setelah itu, Jack melempar medali ke arah Will, Will mengambilnya dan meneteskan darahnya ke peti tersebut sehingga kutukan peti tersebut hilang; Barbossa kembali menjadi manusia biasa yang bisa mati. Dan Jack pun menembak Barbossa tepat di dadanya, Barbossa tewas. Setelah kru Barbossa berhasil dikalahkan, Jack dibawa ke Port Royal untuk dieksekusi, tapi dengan bantuan Elizabeth dan Will, ia berhasil kabur ke pelabuhan dan berlayar bersama kapalnya, Black Pearl, sebagai kapten. Will dan Elizabeth kemudian mengucapkan perasaan mereka, mereka saling mencintai satu sama lain, Norrington paham dan pergi meninggalkan mereka.


Pirates of the Caribbean:

Dead Man's Chest

Tiga belas tahun yang lalu, Kapten Sparrow berhasil mendapatkan Black Pearl dari Davy Jones dan sebagai gantinya ia berjanji akan memberikan nyawanya untuk mengabdi selama 100 tahun di kapal Flying Dutchman. Kini, tiba saatnya untuk membayar utang tersebut. Suatu malam, teman lama Jack, "Bootstrap Bill" Turner muncul dan memberikan tanda Black Spot, suatu tanda bahwa Kraken akan memburunya. Di lain tempat, Lord Cutler Beckett dari East India Trading Company menangkap Will Turner dan Elizabeth Swann dengan tuduhan membantu bajak laut. Beckett menawarkan pengampunan kepada Will jika Will bisa mendapatkan sebuah kompas yang kini dimiliki oleh Jack dan mengajak Jack untuk bekerja sebagai privateer. Jika tidak, Will, Elizabeth, dan mantan-komodorJames Norrington akan dieksekusi. Will berhasil menemukan Sparrow dan kru-nya yang sedang terlibat masalah di pulau kanibal Pelegosto. Untungnya mereka dapat melarikan diri dari pulau itu dan kembali berlayar bersama Black Pearl.
Kemudian mereka datang kepada Tia Dalma, seorang dukun wanita. Jack menunjukkan kepadanya gambar sebuah kunci; Jack tidak tau ada dimana dan apa kegunaan kunci itu, sehingga kompas sihirnya pun tidak dapat bekerja. Dari Tia, Jack mengetahui bahwa kompas tersebut selalu menunjuk kepada apa yang paling diinginkan oleh orang yang memegangnya. Kompas itu tidak berfungsi ditangan Jack karena Jack tidak tahu apa yang sebenarnya ia kejar. Kunci itu, kata Tia, akan membuka Dead Man's Chest, sebuah peti yang berisi jantung Davy Jones. Ketika Jones kehilangan cinta sejatinya, ia merasa begitu kecewa sampai ia mencongkel jantungnya sendiri kemudian memasukannya ke peti dan menguburnya. Kunci dari peti itu masih dipegangnya. Siapapun yang memiliki jantung itu, akan menguasai lautan. Setelah kembali ke laut, Davy Jones berhasil menemukan mereka. Sparrow tiba-tiba mengajukan usul untuk memberikan Will sebagai ganti atas jiwanya. Tetapi Jones meminta lebih, ia meminta 100 nyawa untuk ditukarkan dengan nyawa Jack dengan tetap mengambil Will sebagai "uang muka.".
Jack kemudian pergi ke Tortuga untuk mencari orang-orang yang akan diangkat sebagai kru. "Kru" itu sebenarnya tidak akan dijadikan kru kapal Black Pearl, melainkan sebagai kru Davy Jones (ingat, Davy menugaskan Jack untuk mencari 100 nyawa), karenanya mereka mencari orang-orang yang sudah patah semangat dan tidak memiliki keinginan untuk hidup, dan salah satu diantara mereka adalah mantan-komodor James Norrington yang kariernya hancur akibat ulah Jack. Di Tortuga pula Jack bertemu dengan Elizabeth yang sedang mencari Will. Jack mengatakan bahwa Will ditangkap oleh Davy. Setelah itu, Jack memberitahu kemampuan kompas miliknya dan mengatakan jika Elizabeth ingin menyelamatkan Will, maka ia harus mencari Dead Man's Chest. Di tangan Elizabeth, kompas itu bekerja. Merekapun segera berangkat ke arah yang dituju oleh kompas, Isla Cruces. Elizabeth kemudian memberitahu Jack bahwa Cutler Beckett lah yang mengirim Will kemudian menunjukkan Letter of Marquee yang dimilikinya kepada Jack dan Gibbs tanpa menyadari Norrington menguping pembicaraan mereka. Jack juga sempat merayu Elizabeth sebelum ia melihat Black Spots di tangannya. Sang Kraken sedang memburu mereka.
Di Isla Cruces, Sparrow, Elizabeth, dan Norrington berhasil menemukan peti tersebut. Will juga datang bersama kunci untuk membukanya (setelah melarikan diri dari Flying Dutchman). Alih-alih bekerja sama, mereka malah bertempur memperebutkan jantung itu; Turner menginginkan jantung itu ditusuk untuk membebaskan ayahnya, Jack menginginkan jantung itu tetap berdetak sehingga ia dapat menguasai Davy Jones sementara Norrington ingin mempersembahkan jantung tersebut kepada Beckett dan memperbaiki nama baiknya. Sparrow berhasil keluar dari pertempuran itu dan membawa jantungnya. Namun, Norrington berhasil mencurinya dan kabur sementara kru Jones membawa peti tanpa menyadari bahwa peti tersebut sebenarnya kosong (karena isinya sudah diambil oleh Norrington). Di laut, Dutchman berusaha mengejar Pearl, tapi gagal. Jones kemudian memanggil Kraken. Jack sempat mencoba menyelamatkan dirinya sendiri sebelum akhirnya ia kembali untuk menyelamatkan krunya. Mengetahui bahwa Kraken akan menyerang lagi, ia memerintahkan kru untuk meninggalkan kapal.
Setelah semua kru meninggalkan kapal, Elizabeth menipu Sparrow dengan memberinya ciuman mesra dan langsung memborgolnya di kapal. Elizabeth menyadari bahwa Kraken hanya mengincar Jack, ia juga mengatakan bahwa ia tak menyesal dengan tindakannya. Elizabeth pun meninggalkan kapal, tanpa menyadari Will melihat ia mencium Jack, kemudian ia membohongi kru kapal dengan mengatakan bahwa Jack tidak ingin meninggalkan Black Pearl dan ingin mati bersamanya. Jack berhasil meloloskan diri namun terlambat, Kraken muncul beberapa meter dibelakangnya. Jack bersama kapalnya kemudian ditarik tenggelam ke dasar laut. Davy Jones mengatakan bahwa utang sudah dilunasi, tetapi begitu ia menemukan bahwa peti miliknya kosong, ia marah dan mencari pencurinya. Semetara itu, Norrington menghadiahkan jantung tersebut kepada Beckett, dan sebagai gantinya, Beckett mengembalikan jabatan dan kehormatan Norrington sebagai komodor; kini Beckett menguasai lautan.
Sisa-sisa kru Black Pearl bersama Will dan Elizabeth mengunjungi Tia Dalma. Setelah menceritakan kejadian sebelumnya, Tia menanyakan apakah mereka rela berpetualang ke ujung dunia (World's End) untuk membawa kembali Jack dan kapalnya. Semua menyetujuinya, kemudian Tia berkata bahwa mereka membutuhkan kapten yang mengetahui daerah itu. Sangat mengejutkan, kapten Black Pearl sebelumnya, Kapten Barbossa (Geoffrey Rush)-lah yang datang dan ditunjuk sebagai kapten mereka

0 komentar:

Posting Komentar